Thursday, July 2, 2009

Seven Heaven part 1


Ibnu Abbas ra adalah salah seorang sahabat Nabi SAW yang sangat tekun dalam menjaga dan melayani Rasulullah SAW, dimana ia pernah secara khusus didoakan Rasulullah SAW. Selain itu pada usia 9 tahun Ibnu Abbas telah hafal Al-Quran dan telah menjadi imam di mesjid. Suatu hari ia ditanya oleh para Tabi’in (generasi sesudah wafatnya Rasulullah SAW) mengenai apa yang dimaksud dengan kebahagiaan dunia. Jawab Ibnu Abbas ada 7 indikator kebahagiaan dunia, yaitu;

Qalbun syakirun atau hati yang selalu bersyukur.

Memiliki jiwa syukur berarti selalu menerima apa adanya (qona’ah), sehingga tidak ada ambisi yang berlebihan, tidak ada stress. Inilah nikmat bagi hati yang selalu bersyukur. Seorang yang pandai bersyukur sangatlah bijak dalam memahami sifat-sifat Allah SWT. Sehingga apapun yang diberikan Allah ia malah terpesona dengan pemberian dan keputusan Allah. Bila sedang kesulitan maka ia segera ingat sabda Rasulullah SAW yaitu “Kalau kita sedang sulit perhatikanlah orang yang lebih sulit dari kita”. Bila sedang diberi kemudahan, ia bersyukur dengan memperbanyak amal ibadahnya. Kemudian Allah pun akan mengujinya dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Bila ia tetap cekal dengan terus bersyukur maka Allah akan mengujinya lagi dengan kemudahan yang lebih besar lagi. Maka berbahagialah orang yang pandai bersyukur!

Al azwaju shalihah, yaitu pasangan hidup yang soleh.

Pasangan hidup yang soleh akan menciptakan suasana rumah dan keluarga yang soleh pula. Di akhirat kelak seorang suami (sebagai imam keluarga) akan diminta pertanggungjawaban dalam mengajak isteri dan anaknya kepada kesolehan. Berbahagialah menjadi seorang isteri bila memiliki suami yang soleh, yang pasti akan bekerja keras untuk mengajak isteri dan anaknya menjadi muslim yang soleh. Demikian pula seorang istri yang soleh, akan memiliki kesabaran dan keikhlasan yang luar biasa dalam melayani suaminya, walau seberapa buruknya kelakuan suaminya. Maka berbahagialah menjadi seorang suami yang memiliki seorang isteri yang soleh.

Al auladun abrar, yaitu anak yang soleh.

Saat Rasulullah SAW lagi tawaf. Rasulullah SAW bertemu dengan seorang anak muda yang belakangnya habis melecet-lecet. Setelah selesai tawaf Rasulullah SAW bertanya kepada anak muda itu “Kenapa belakangmu itu ?” Jawab anak muda itu “Ya Rasulullah, saya dari Yaman. Saya mempunyai seorang ibu yang sudah uzur. Saya sangat mencintai dia dan saya tidak pernah melepaskan dia. Saya melepaskan ibu saya hanya ketika buang hajat, ketika solat, atau ketika istirehat. Selain itu selebihnya saya selalu menggendongnya”.

Lalu anak muda itu bertanya: ” Ya Rasulullah, apakah aku sudah termasuk kedalam orang yang sudah berbakti kepada orang tua?” Nabi SAW sambil memeluk anak muda itu dan mengatakan “Sungguh Allah redha kepadamu. Kamu anak yang soleh, anak yang berbakti. Tapi anakku ketahuilah, cinta orang tuamu tidak akan terbalas olehmu”. Dari hadis tersebut kita mendapat gambaran bahawa amal ibadah kita ternyata tidak cukup untuk membalas cinta dan kebaikan orang tua kita. Namun setidak-tidaknya kita bisa memulainya dengan menjadi anak yang soleh. Dimana doa anak yang soleh kepada orang tuanya dijamin dikabulkan Allah. Berbahagialah kita bila memiliki anak yang soleh.

Al biatu sholihah, yaitu lingkungan yang kondusif untuk iman kita.

Yang dimaksud dengan lingkungan yang kondusif ialah, kita boleh mengenal siapapun tetapi untuk menjadikannya sebagai sahabat karib kita, haruslah orang-orang yang mempunyai nilai tambah terhadap keimanan kita. Dalam sebuah hadisnya, Rasulullah menganjurkan kita untuk selalu bergaul dengan orang-orang yang soleh.

Orang-orang yang soleh akan selalu mengajak kepada kebaikan dan mengingatkan kita bila kita berbuat salah. Orang-orang soleh adalah orang-orang yang bahagia karena nikmat iman dan nikmat Islam yang selalu terpancar pada cahaya wajahnya. Insya Allah cahaya tersebut akan ikut menyinari orang-orang yang ada disekitarnya. Berbahagialah orang-orang yang selalu dikelilingi oleh orang-orang yang soleh.

Seven Heaven part 2


Al malul halal, atau harta yang halal.

Paradigma dalam Islam mengenai harta bukanlah banyaknya harta tetapi halalnya. Ini tidak berarti Islam tidak menyuruh umatnya untuk kaya. Dalam riwayat Imam Muslim di dalam bab sedekah, Rasulullah SAW pernah bertemu dengan seorang sahabat yang berdoa mengangkat tangan. “Kamu berdoa sudah bagus”, kata Nabi SAW, “Namun sayang makanan, minuman dan pakaian dan tempat tinggalnya diperoleh secara haram. Bagaimana doanya dikabulkan”. Berbahagialah menjadi orang yang hartanya halal karena doanya sangat mudah dikabulkan Allah. Harta yang halal juga akan menjauhkan setan dari hatinya. Maka hatinya semakin bersih, suci dan kukuh sehingga memberi ketenangan dalam hidupnya. Maka berbahagialah orang-orang yang selalu dengan teliti menjaga kehalalan hartanya.

Tafakuh fi dien, atau semangat untuk memahami agama.

Semangat memahami agama diwujudkan dalam semangat memahami ilmu-ilmu agama Islam. Semakin ia belajar, maka semakin ia terangsang untuk belajar lebih jauh lagi ilmu mengenai sifat-sifat Allah dan ciptaan-Nya. Allah menjanjikan nikmat bagi umat-Nya yang menuntut ilmu. Semakin ia belajar semakin cinta ia kepada agamanya, semakin tinggi cintanya kepada Allah dan rasul-Nya. Cinta inilah yang akan memberi cahaya bagi hatinya. Semangat memahami agama akan menghidupkan hatinya. Hati yang hidup adalah hati yang selalu dipenuhi cahaya nikmat Islam dan nikmat iman. Maka berbahagialah orang yang penuh semangat memahami ilmu agama Islam.

Umur yang baroqah.

Umur yang baroqah itu artinya umur yang semakin tua semakin soleh, yang setiap detiknya diisi dengan amal ibadah. Seseorang yang mengisi hidupnya untuk kebahagiaan dunia semata, maka hari tuanya akan diisi dengan banyak bernostalgia (berangan-angan) tentang masa mudanya. Lalu ia pun cenderung untuk kecewa dengan ketuaannya (post-power syndrome). Disamping itu pikirannya terfokus pada bagaimana caranya menikmati sisa hidupnya. Maka ia pun sibuk berangan-angan terhadap kenikmatan dunia yang belum ia sempat rasakan. Hatinya kecewa bila ia tidak mampu menikmati kenikmatan yang diangankannya.

Sedangkan orang yang mengisi umurnya dengan banyak mempersiapkan diri untuk akhirat (melalui amal ibadah) maka semakin tua semakin rindu ia untuk bertemu dengan Sang Penciptanya. Hari tuanya diisi dengan bermesraan dengan Yang Maha Pengasih. Tidak ada rasa takutnya untuk meninggalkan dunia ini. Bahkan ia penuh harap untuk segera merasakan keindahan alam kehidupan berikutnya seperti yang dijanjikan Allah. Inilah semangat hidup orang-orang yang baroqah umurnya. Maka berbahagialah orang-orang yang umurnya baroqah.

Demikianlah pesan-pesan dari Ibnu Abbas ra mengenai 7 indikator kebahagiaan dunia. Bagaimana caranya agar kita dikurniakan Allah ke tujuh buah indikator kebahagiaan dunia tersebut? Selain usaha keras kita untuk memperbaiki diri, maka mohonlah kepada Allah SWT dengan sesering dan sekhusyu’ mungkin membaca doa ‘sapu jagat’ , yaitu doa yang paling sering dibaca oleh Rasulullah SAW. Dimana baris pertama doa tersebut “Rabbanaa aatina fid dun-yaa hasanah” (yang artinya “Ya Allah kurniakanlah aku kebahagiaan dunia ”). Ia mempunyai makna bahawa kita sedang meminta kepada Allah ke tujuh indikator kebahagiaan dunia yang disebutkan Ibnu Abbas ra.

Yaitu hati yang selalu syukur, pasangan hidup yang soleh, anak yang soleh, teman-teman atau lingkungan yang soleh, harta yang halal, semangat untuk memahami ajaran agama, dan umur yang baroqah. Walaupun kita akui sulit mendapatkan ketujuh hal itu ada di dalam genggaman kita, setidak-tidaknya kalau kita mendapat sebahagian saja sudah patut kita syukuri. Sedangkan mengenai kelanjutan doa sapu jagat tersebut yaitu “wa fil aakhirati hasanah” (yang artinya “dan juga kebahagiaan akhirat”).

Untuk memperolehnya hanyalah dengan rahmat Allah. Kebahagiaan akhirat itu bukan surga tetapi rahmat Allah, kasih sayang Allah. Surga itu hanyalah sebagian kecil dari rahmat Allah, kita masuk surga bukan karena amal soleh kita, tetapi karena rahmat Allah. Amal soleh yang kita lakukan sepanjang hidup kita (walau setiap hari puasa dan solat malam) tidaklah cukup untuk mendapatkan tiket masuk surga. Amal soleh sesempurna apapun yang kita lakukan seumur hidup kita tidaklah sebanding dengan nikmat surga yang dijanjikan Allah.

Kata Nabi SAW, “Amal soleh yang kalian lakukan tidak bisa memasukkan kalian ke surga”. Lalu para sahabat bertanya: “Bagaimana dengan Engkau ya Rasulullah?”. Jawab Rasulullah SAW : “Amal soleh saya pun juga tidak cukup”. Lalu para sahabat kembali bertanya : “Kalau begitu dengan apa kita masuk surga?”. Nabi SAW kembali menjawab : “Kita dapat masuk surga hanya karena rahmat dan kebaikan Allah semata”.

Jadi solat kita, puasa kita, taqarub kita kepada Allah sebenarnya bukan untuk surga tetapi untuk mendapatkan rahmat Allah. Dengan rahmat Allah itulah kita mendapatkan surga Allah. Insya Allah. Amin.

Thursday, May 21, 2009

Air mata Nabi Adam


Tahukah saudara semenjak Nabi Adam terkeluar dari syurga akibat tipu daya iblis, beliau menangis selama 300 tahun? Nabi Adam tidak mengangkat kepalanya ke langit kerana terlampau malu kepada Allah swt. Beliau sujud di atas gunung selama seratus tahun.

Kemudian menangis lagi sehingga air matanya mengalir di jurang Serantip. Dari air mata Nabi Adam itu Allah tumbuhkan pohon kayu manis dan pokok cengkih. Beberapa ekor burung telah meminum air mata beliau. Burung itu berkata, "Sedap sungguh air ini." Nabi Adam terdengar kata-kata burung tersebut. Beliau menyangka burung itu sengaja mengejeknya kerana perbuatan derhakanya kepada Allah. Ini membuatkan Nabi Adam semakin hebat menangis.

Akhirnya Allah telah menyampaikan wahyu yang bermaksud, "Hai Adam, sesungguhnya aku belum pernah menciptakan air minum yang lebih lazat dan hebat dari air mata taubatmu itu."

Apa Yang Akan Ditanya

Dalam sehari ada 24 jam. ? Dalam sejam manusia bernafas sebanyak 4320 kali. Dalam setiap kali bernafas Allah akan tanya dua perkara semasa nafas keluar dan masuk. Pertanyaan itu ialah, "Apa perbuatan yang kita lakukan semasa nafas itu keluar dan masuk ?

Tiga Cahaya Di Hari Kiamat

Di hari kiamat ada tiga cahaya yang berlainan :
* Cahaya yang pertama seperti bintang-bintang.
* Cahaya yang kedua seperti cahaya bulan.
* Cahaya yang ketiga seperti cahaya matahari.

Apabila ditanya cahaya apakah ini ? Lalu dijawab, "Cahaya yang pertama ialah cahaya wajah-wajah manusia yang ketika di dunia, mereka akan meninggalkan pekerjaan dan terus bersuci dan mengambil air sembahyang apabila terdengar azan. Yang kedua ialah cahaya wajah mereka yang mengambil air sembahyang sebelum azan. Cahaya yang ketiga ialah cahaya mereka seperti matahari. Mereka di dunia sudah bersiap sedia di dalam masjid sebelum azan lagi."

Kala Jengking Neraka

Di hari kiamat akan keluar seekor binatang dari neraka jahanam yang bernama "Huraisy" berasal dari anak kala jengking. Besarnya Huraisy ini dari timur hingga ke barat. Panjangnya pula seperti jarak langit dan bumi. Malaikat Jibril bertanya : "Hai Huraisy! Engkau hendak ke mana dan siapa yang kau cari?"Huraisy pun menjawab, "Aku mahu mencari lima orang. Pertama, orang yang meninggalkan sembahyang. Kedua, orang yang tidak mahu keluarkan
zakat. Ketiga, orang yang derhaka kepada ibubapanya. Keempat, orang yang bercakap tentang dunia di dalam masjid. Kelima, orang yang suka minum arak."

P/s : Lu orang jangan pelik sangat. Tiga cerita di atas ni memang tiada kaitan dengan cerita Nabi Adam tu. Gua saja masukkan sebagai nota tambahan. Maklum sajalah. Ceritanya pendek sangat. Lu orang jangan lupa pula salin dalam buku nota. Nanti cikgu rotan kalau tak siap. Kah kah kah. Lagi satu. Gua memang berkenan sungguh bercakap dalam masjid. Apa nak jadi. Sudah. Lu orang jangan ikut pula perangai tak berapa nak molek cikgu ni...

Wednesday, May 6, 2009

Islam dan Sains


Doktor memulakan syarahannya dengan membawa para hadirin memikirkan sejenak dengan hadith yang maknanya sedikit sebanyak "Dalam diri-diri kamu ada kebesaran Tuhan". Doktor menyuruh kita melihat kedua tapak tangan dan perhatikan garis-garis di tapak tangan kita. Garisan-garisan di tangan kiri menunjukkan angka 8 dan 1 dalam Bahasa Arab dan tangan kanan 1 dan 8 dan membawa ke jumlah 81 + 18 = 99 iaitu bilangan nama Allah.

Berikut adalah antara intipati syarahannya secara ringkas:-

1. Cara makan, kenapa kita gunakan tangan? Mengikut cara Rasulullah s.a.w, beliau akan menggaulkan lauk dan nasi dengan tangan kanannya dan kemudian membiarkan sebentar, lalu Rasullah saw akan mengambil sedikit garam menggunakan jari kecilnya(jari kelingking), lalu Rasullah saw akan menghisap garam itu. Kemudian barulah Rasulullah makan nasi dan lauknya.

Mengapa? Kerana kedua belah tangan kita ada mengeluarkan 3 macam enzim, tetapi konsentrasi di tangan kanan kurang sedikit dari yg kiri. Ini adalah kerana enzim yg ada di tangan kanan itu merupakan enzim yang dapat menolong proses penghadaman (digestion), ia merupakan the first process of digestion.

Mengapa menghisap garam? Kerana garam adalah sumber mineral dari tanah yg diperlukan oleh badan kita. Dua cecah garam dari jari kita itu adalah sama dgn satu liter air mineral. Kita berasal dari tanah maka lumrahnya bahan yang asal dari bumi (tanah) inilah yg paling berkhasiat untuk kita.

Kenapa garam? Selain dari sebab ia adalah sumber mineral, garam juga adalah penawar yang paling mujarab bagi keracunan, mengikut Dr, di hospital-hospital, the first line of treatment for poisoning adalah dengan memberi Sodium Chloride, iaitu GARAM. Garam juga dapat menghalang sihir dan makhluk-makhluk halus yang ingin menggangu manusia.

2. Cara Rasulullah mengunyah - Rasulullah akan mengunyah sebanyak 40 kali untuk membiarkan makanan itu betul-betul lumat agar perut kita senang memproseskan makanan itu.

3. Membaca Basmalah (Bismillahirrahma Nirrahim). Membaca Basmalah sebelum makan untuk mengelakkan penyakit. Kerana bakteria dan racun ada membuat perjanjian dengan Allah swt, apabila Basmalah dibaca maka bakteria dan racun akan musnah dari sumber makanan itu.

Cara Rasulullah minum.

Janganlah kita minum berdiri walaupun ia makruh tetapi ia makruh yang menghampiri kepada haram. Jangan kita minum dari bekas yg besar dan jangan bernafas sedang kita minum. Kerana apabila kita minum dari bekas yg besar, lumrahnya kita akan meneguk air dan dalam proses minum itu, kita tentu akan bernafas dan menghembuskan nafas dari hidung kita. Kerana apabila kita hembus, kita akan mengeluarkan CO2 iaitu carbon dioxide, yang apabila bercampur dgn air H20, akan menjadi H2CO3, iaitu sama dengan cuka, menyebabkan minuman itu menjadi acidic.

Jangan meniup air yg panas, sebabnya sama diatas.

Cara minum, seteguk bernafas, seteguk bernafas sehingga habis.

4. Mengapa Islam menyuruh di sebat 100 kali orang belum berkahwin yang berzina, dan merejam sehingga mati org yg sudah berkahwin yang berzina?

Badan manusia akan mengeluarkan sel-sel darah putih atau antibiotik yg dapat melawan penyakit. Dan sel-sel ini terdapat di daerah tulang belakang, berdekatan dengan sum-sum tulang manusia.

Lelaki yang belum berkahwin dia akan dapat mengeluarkan beribu-ribu sel ini, manakala lelaki yang sudah berkahwin hanya dapat menghasilkan 10 unit sel ini sehari, kerana antara sebabnya ialah kerana sel-sel lain akan hilang kerana perhubungan suami isteri. Jadi apabila lelaki yang belum berkahwin didapati salah kerana zina hendaklah disebat 100 kali. Ini adalah kerana apabila dia disebat di belakangnya, suatu amaran tentang kesakitan itu akan membuatkan penghasilan beribu sel antibiotik yang dapat melawan virus HIV jika ia ada di badannya, dengan itu dapatlah antibodi melawan virus HIV itu. Tetapi jika lelaki itu sudah berkahwin, walaupun disebat 100 kali ia akan tetap menghasilkan 10 unit antibodi sahaja, jadi dengan itu hukumannya direjam hingga mati agar dia tidak dapat merebakkan virus HIV itu.

Itulah sedikit sebanyak inti syarahan yg disampaikan oleh Dr Jamnul Azhar. Harap ia akan memberi manfaat pada kita semua, dan sedikit informasi yang diberikan oleh Mudaris Iskandar mengenai Ka'bah.

5. Mengapa ia terletak di Mekah al-Mukarramah dan mengapa ia empat persegi (cube). Ia terletak di posisinya sekarang kerana setelah dibuat kajian oleh para cendikiawan dari Pakistan dan Arab, didapati, tempat terletaknya Ka'bah sekarang itu, adalah betul-betul di tengah bumi.

Mengapa ia empat persegi, ia melambangkan perpaduan ummah yang bergerak maju bersama, equality and unity, tidak seperti bentuk pyramid, dimana ia diumpamakan, seperti hanya seorang pemenang yg berada diatas setelah ia memijak-mijak yang lain. Dan antara lagi sebab mengapa 4 persegi melambangkan 4 imam besar, Maliki, Hambali, Hanafi dan Syafi'i, melambangkan kebenaran keempat-empat Imam tersebut.

P/s : Sekian buat renungan bersama, Fi amanillah Jazakallah (amboi, mulut..!!sejak bila gua reti bahasa arab ni?). Gua harap info ni mampu membuat kita semua lebih beriman kepada Yang Maha Esa. Jangan lupa tugas lu orang. Sebarkan dan jadikan amalan berguna.

Tuesday, April 21, 2009

Keberkatan surah al-Ikhlas


Ketika Memulakan Kerja

Bacalah ayat ini sebelum anda memulakan apa-apa saja kerja kerana dengan bacaan ini akan keluarlah iblis dan syaitan yang berada didalam tubuh kita dan juga di sekeliling kita, mereka akan berlari keluar umpama cacing kepanasan.

Sebelum Masuk Ke Rumah

Sebelum anda masuk rumah, bacalah surah Al-Ikhlas (sebanyak 3 kali. Masuklah rumah dengan kaki kanan dan dengan membaca bismillah. Berilah salam kepada anggota rumah dan sekiranya tiada orang di rumah berilah salam kerana malaikat rumah akan menyahut..

Amalkanlah bersolat kerana salam pertama (ianya wajib) yang diucapkan pada akhir solat akan membantu kita menjawab persoalan kubur. Apabila malaikat memberi salam, seorang yang jarang bersolat akan sukar menjawab salam tersebut. Tetapi bagi mereka yang kerap bersolat, amalan daripada salam yang diucap di akhir solat akan menolongnya menjawab salam malaikat itu.

Ketika Sakit

Sabda Rasulullah S.A.W yang bermaksud: Barangsiapa membaca surah Al-Ikhlas sewaktu sakit sehingga dia meninggal dunia, maka dia tidak akan membusuk di dalam kuburnya, akan selamat dia dari kesempitan kuburnya dan para malaikat akan membawanya dengan sayap mereka melintasi titian siratul mustaqim lalu menuju ke syurga. Demikian diterangkan dalam Tadzikaratul Qurthuby.

Khatam al-Quran

Rasulullah SAW pernah bertanya sebuah teka-teki kepada umatnya: Siapakah antara kamu yang dapat khatam Qur'an dalam jangka masa dua-tiga minit? Tiada seorang dari sahabatnya yang menjawab. Malah Saiyidina Ummar telah mengatakan bahawa ianya mustahil untuk mengatam Qur'an dalam begitu cepat.
Kemudiannya Saiyyidina Ali mengangkat tangannya. Saiyidina Ummar bersuara kepada Saiyidina Ali bahawa Saiyidina Ali (yang sedang kecil pada waktu itu) tidak tahu apa yang dikatakannya itu. Lantas Saiyidina Ali membaca surah Al-Ikhlas tiga kali. Rasulullah SAW menjawab dengan mengatakan bahawa Saiyidina Ali betul.
Membaca surah Al-Ikhlas sekali ganjarannya sama dengan
membaca 10 jus kitab Al-Quran. Lalu dengan membaca surah Al-Ikhlas sebanyak tiga kali qatamlah Quran kerana ianya sama dengan membaca 30 jus Al-Quran.

Pahala Membacanya

Berkata Ibnu Abbas r.a. bahawa Rasulullah SAW telah bersabda: Ketika saya (Rasulullah SAW) israk ke langit, maka saya telah melihat Arasy di atas 360,000 sendi dan jarak jauh antara satu sendi ke satu sendi ialah 300,000 tahun perjalanan. Pada tiap-tiap sendi itu terdapat padang sahara sebanyak 12,000 dan luasnya setiap satu padang Sahara itu seluas dari timur hingga ke barat.

Pada setiap padang sahara itu terdapat 80,000 malaikat yang mana kesemuanya membaca surah Al-Ikhlas. Setelah mereka selesai membaca surah tersebut maka berkata mereka: Wahai Tuhan kami, sesungguhnya pahala dari bacaan kami ini kami berikan kepada orang yang membaca surah Al-Ikhlas baik ianya lelaki mahupun perempuan.
Sabda Rasulullah SAW lagi: Demi Allah yang jiwaku ditanganNya, sesungguhnya Qul Huwallahu Ahadu itu tertulis di sayap malaikat Jibrail a.s, Allahhus Somad itu tertulis di sayap malaikat Mikail a.s, Lamyalid walam yuulad tertulis pada sayap malaikat Izrail a.s, Walam yakullahu kufuwan ahadu tertulis pada sayap malaikat Israfil a.s.

P/s : Jika sekiranya lu orang ingin mengumpul saham akhirat, sampaikanlah ilmu ini kepada member-member yang lain. Sepertimana sabda Rasulullah SAW: 'Sampaikanlah pesananku walaupun satu ayat'. Sesungguhnya apabila matinya seseorang anak Adam itu, hanya 3 perkara yang akan dibawanya bersama: (1) Sedekah/amal jariahnya, (2) Doa anak-anaknya yang soleh dan (3) Ilmu yang bermanfaat yang disampaikannya kepada orang lain. Lu orang paham ke idak ni?